Polres Ende kembali menerima tiga laporan polisi terkait arisan online `sultan online` dengan terlapor FH alias Fitriah alias mbak Ve (26), ibu rumah tangga yang juga admin arisan online `sultan online`. Ketiga pelapor/korban mengadukan FH dan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Penyidik Satreskrim Polres Alor masih mencari keberadaan Sisilia Jolanda Salang (26), pelaku kasus penipuan. Kasus ini dilaporkan Yosam Kosay (26), pria asal Papua Pegunungan, yang juga warga Desa Sumbul, Kecamatan Abenaho, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
FH alias Fitriah alias Mbak Ve (26), seorang ibu rumah tangga yang juga admin arisan online `sultan online` ditangkap anggota Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ende pada Rabu (18/10/2023).
Penyidik Ditreskrimum Polda NTT beberapa kali melayangkan panggilan kepada NKB alias Naema (62), calo penerimaan pegawai dan anggota Polri. Polisi melayangkan surat panggilan pertama pada tanggal 24 Agustus 2023. Namun panggilan polisi diabaikan dan tidak diindahkan oleh Naema.
Aksi penipuan dilakukan NKB alias Naema (62), ibu Lansia yang juga warga Jalan Bakti Karang, RT 033/RW 011, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. NKB yang tidak tamat sekolah dasar menjadi calo penerimaan anggota Polri, PNS dan pegawai Kementerian Hukum dan HAM.
JI alias Joni, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kominfo Provinsi NTT dilaporkan ke Polda NTT dan Polsek Maulafa. Pasalnya, JI alias Joni diduga menjadi calo yang menjanjikan kelulusan menjadi ASN kepada pencari kerja dan memungut sejumlah uang.
Naas dialami Yosril Leomnanu (48), warga RT 02/RW 001, Desa Fatukanutu, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Ia harus mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah gara-gara menjual ternak babi secara online di media sosial.
Yosril pun langsung membuat laporan polisi di Polsek Kupang Timur terkait kasus penipuan melalui media s
LAN (21), seorang gadis desa asal Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami nasib nahas. Ia ditipu DT (27), seorang kerabatnya yang mengaku sebagai anggota Polantas.
Tak henti-hentinya Bank NTT menyerukan kepada seluruh nasabah dimana saja untuk mewaspadai berbagai macam penipuan dengan modus-modus tertentu serta bijak dalam menyikapi berbagai tawaran baik itu di media sosial maupun media informasi lainnya yang saat ini sangat mudah diakses melalui ponsel.
Kasus penipuan dengan terlapor Muhammad Yapi Abdullah, segera dilimpahkan penyidik Polres Belu ke Kejaksaan Negeri Atambua. "Berkasnya sudah lengkap dan segera kita limpahkan ke kejaksaan," ujar Kapolres Belu, AKBP Yoseph Krisbianto, SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Djafar Awad Alkatiri, SH, Selasa (14/3/2023).
TT (47), oknum anggota polisi menjadi tersangka penipuan dan penggelapan uang milik orang tua calon Bintara Polri di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Oknum anggota polisi ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Resor Nagekeo.
Saat ini beredar informasi di media sosial terkait akun yang mengatasnamakan Kapolda NTT, Irjen Pol Johny Asadoma. Beredar pesan dari nomor dan akun media sosial facebook yang merupakan penipuan.
MYA alias YA, seorang pria warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang mengaku berprofesi sebagai wartawan, diamankan pihak Polres Belu karena melakukan tindakan penipuan. Ia diamankan Senin (13/2/2023) petang dan ditahan di Polres Belu.
Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh jua ke tanah. Pepatah ini seakan cocok dialamatkan kepada HM alias Herliana. Bagaimana tidak! HM diamankan dan ditahan jajaran Polres Kupang. Pasalnya, HM terlibat kasus penipuan sejumlah uang yang mencapai Rp 38.850.000 dengan korban RSN alias Reni.
Ini peringatan bagi seluruh nasabah PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT dan seluruh masyarakat NTT supaya berhati-hati oleh aksi penipuan oknum tak bertanggungjawab. Modusnya adalah oknum tak bertanggujawab ini dengan mencatut nama Bank NTT dengan iming-iming bonus uang puluhan juta rupiah.
KATANTT.COM--Di tengah kerja keras Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma memulihkan citra Polri di Nusa Tenggara Timur justru tercoreng oleh ulah tiga oknum polisi tak bertanggungjawab di Polres Timor Tengah Utara (TTU). Ketiga oknum polisi yang bertugas di Polres Timor Tengah Utara (TTU) dilaporkan ke Propam Polres TTU atas dugaan penipuan dan penggelapan.